Kamis, 26 April 2012

" tAk inDah di haRi cErah "

Rintihan itu tak mungkin lagi terasa di herankan oleh orang yang ada di sekelilingku. Sejak 3 tahun yang lalu kan terus terulang acap kali q teringt se2orang yg pernah terasa istimewa dalam hidup q, sosok yang begitu manis mengisi hari2 q.Semua bermula dari suatu pagi yang cerah, burung2 bernyanyi di pucuk Randu yang tumbuh di depan rumah Q. tiba2 handphone q bergetar tanda adanya suatu pangilan udara untuk q, ternyata itu dari Steven.
 “Hallo,selamat pagi.” sapa q dengan ramah
“Hallo Anna cyax, lagi apa pagi2 gini?.” tanyanya mungkin hanya sekedar ingin tau
“Aku lagi du2k2 jha sambil nikmatin udara pagi.” jawab q dengan santai
Tapi tanpa q bertanya apa maksud dari telfonya pada q, ia tlah menympaikan maksudnya terlebih dahulu pada q.
“hari ini kamu sibuk g’? jalan2 yuck, aku pingin mengenag awal pertemuan kita dulu, sungai yg g pernah bisa q lupakan.” Pintanya padaku
“Ya boleh, kamu jemput aku ya.”
Tak lama beselang Kijang hitam melunjur di halaman rumah q. Senyum senang bertemu denganya, maka q sambut kedatanganya dngan hati bahagia, dengan ijin ibu dan ayahku kamipun pergi ke tempat tujuan semula.
Sepanjang semua terasa indah, kami mengupas cerita awal bertemu hingga rasa sayang mulai timbul di antara kami, semua serasa tak mungkin dan tak terduga, namun q sangat bahagia memilikinya yang begitu perhatian pada q.
Namun tak seberuntung yang q duga, tiba2 mobil yang tadi nyaman tersa tak lagi, Steven pun keluar mengeceknya, ternyta ban belakang tertusuk paku, kami harus mencari tempat tambal ban di wilayah sekitar. Menunggu adalah hal membosankan bgi q, dengan wajah BT’ aku pun melontarkan omelan padanya.
“ Makanya law berangkat tu dicek dulu dong, lw dah kyk gini kan jadinya gak asik” omel q
“ Maaf ya, gara2 bocor jadi bikin kamu marah, ku janji dech kalo ada kesempatan main lagi, aku bakal persiapkan sebaik mungkin semuanya.” Dengan sabar ia meminta maaf pada q.
1 jam sudah berselang, perjalanan kami lanjutkan. Seblum berangkat Steven memandangi wajahku dengan lekat, seakan benar – benar merasa bersalah pada q.
 “ Aku benar2 minta maaf ya, aku berharap kebahagiaan hai ini akan menjadi ganti kesalahanku padamu”
Kijang hitam itu membawa kami menuju sungai Bengawan yang menjadi saksi pertemuanku dengan Steven ketika kami masih jadi mahasiswa baru di Solo. Ia bersama temanya untuk memancing, sedangkan aku datang untuk menghirup segarnya udara dan kembang2 yang ada di sekitar sungai.
Tiba di tempat itu, cuaca mnjadi sangat panas, mood q berubah buruk kembali. Yang q bayangkan indah tiba2 kembali hitam dan menyebalkan, lama sudah kami tak ke tempat ini, semua terasa beda,,jembatan bamboo yang dulu menyenagkan untuk di sebrangi, kiri terlihat reot tak terurus.
“ huft, dah sampek sini, malah liht yang beginian, enak tadi tidur jha di rumah, seharusnya sebelum ajak aku k sini tu di lihat dulu masih bagus g’ tempatnya.”
“ iya maaf ya, aku emang g’ sempat ke sisni dulu, q kira masih bagus kayak dulu”
Q lihat ia kebingungn mencari hal yang bisa membuat q bahagia,, iapun berjalan menuju mobinya, dan q tak tau apa yang ia ambil, ternyta hanya sebuah buku tulis kecil yang berwarna warni.
Ternyta ia berusaha membuat kapal dari kertas tulis itu dengan niat mengiburku yang selalu di buat kesal olehnya.
“cynx, kita main perahu2an yuck, nanti punya siapa yang jalanya pling cepat, dia boleh minta apa aja sama yang kalah, gimana?” bujuknya padaku
“ iya boleh, aku pasti menang,, ,,,heheheh” ucpku sambil PD abies
Perahu siap di luncurkan, dngan nama Anna dan Steven. Kami siap2 duduk di atas jembatan bambo yang reot untuk meluncurkan perahu kami, di mulai hitungan 1,,,2,,,3,,kapalpun meluncur.
Seakan nasib baik tertuju padanya, perahunya pun melaju kencang seirin arus sungai yang tak begitu deras,, aku pun sedikit kesal dan tak terima,,melihat wajahku yang asam,,ia berusaha memperlamat laju perahunya dengan menariknya dengan ranting kayu yang di ambil dari pinggir sungai.
“ cyanx,,,lihat punyamu lebih cepat,, ya Anna hebat,,,” teriaknya menyemangatiku yg sudah kalah.
Tanpa sadar ia berdiri di atas jembatan bambo yang sudah rapun, kakinya terpeleset dan akhirnya ia jatuh ke sungai,, aku yang tak bisa berenang hanya bisa berteriak minta tolong, tapi sayang tak ada satupun orang yang datang menolong kami. Ia mulai tengelam, dank u lihat ada yang menariknya semakin dalam, seperti buaya besar, namun tak jelas terlihat oleh q.
“ Anna tolonoooong aku” suaranya mengiris fikiranku yang mulai bingung
Aku nekat menceburkan diriku ke sungai berusaha menolongnya, tapi aku yang tak bisa berenag justru hanya membuat semua tidak membaik, akupun pingsan dan terbawa arus sungai. Tak tau apa yang terjadi dengan Steven.
Aku terbangun dari kegelapn, setelah q sadari ternyata aku ada di sebuah RS Moewardi di daerah Jebres. Q tanyakan pada orang tuaku tentag kabar Steven, tapi mereka hanya memandangiku dan mulai berkaca2.
Tangisanku terpecah ketika mereka mulai berkata jika ada kabar duka untuk q.
“ Nak,, Steven telah pergi menemui yang kuasa, kita tlah berusaha menolong nyawanya, tapi tuhan berkehendak lain, ibu dan ayah harap kamu sabar ya nak”
Mendegar kata2 itu serasa waktu terhenti, detak jantungkupun tertekan, nafasku melambat, ada rasa tak ingin melihat indahnya dunia lagi tanpa Steven di sisiku.Orang yang sangat q sayang pergi dengan cara yang begitu menyedihkan. Tuhan adakah cara untuk mengganti semua takdir hidup ini. Bisakah ia kembali padaku lagi, tak akan ku siakan dia dan tak tak q sakiti dia ya Tuhan
 

2 komentar: