Rabu, 30 Mei 2012

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGI

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS
KEBERSIHAN DIRI DAN PERINIUM
Disusun untuk memenuhi tugas Individu Asuhan Kebidanan III (Nifas)
Dosen Pembimbing : Chusnul Chotimah, S.ST



disusun oleh
NUR ANNAFI
(10.03.148) 
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO
2011 


KATA PENGANTAR


Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “KEBERSIHAN DIRI DAN PERINEUM “.
Dalam penulisan laporan individu ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
     1.   Kepada kedua orang tua atas do’a dan restunya, sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam penulisan makalah ini.
     2.    Teman-teman yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
     3.    Pihak-pihak lain yang mendukung penulis sehingga terselesaikannya makalah ini.
Jika dalam penulisan laporan individu ini terdapat kekurangan atau kesalahan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan semoga laporan individu ini dapat bermanfaat bagi pembaca. 


Terima kasih.


( Penulis )









BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

      Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur - angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan juga terutama kebersihan diri ibu. Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.

1.2 Tujuan
a.Untuk mengetahui pentingnya kebersihan diri bagi ibu nifas
b.Untuk mengetahui macam-macam kebersihan diri
c.Agar mengetahui cara menjaga kebersihan









BAB II
PEMBAHASAN
KEBERSIHAN DIRI MASA NIFAS

     A.    Pengertian Kebersihan Diri

     Kebersihan diri adalah suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kebersihan diri merupakan langkah awal memwujudkan kesehatan diri. Dengan tubuh yang bersih meminimalkan resiko sesorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.

    B.     Kebersihan Masa Nifas
    
     Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan juga terutama kebersihan diri ibu. Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
   
Kebutuhan dalam
 Masa Nifas
     Kebersihan diri Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.   
 a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
b. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
c. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d. Kebersihan vulva dan sekitarnya

1.         Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

2.         Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.


3.         Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

4.         Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.


*      Kebersihan diri / perineum
1.      Kebersihan diri
·      Personal hygiene
Mandi di tempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri di kamar mandi , yang terutama dibersihkn pada putting susu dan mammae. Setelah mandi ganti baju
·      Putting susu
Harus diperhatikan kebersihannya dan rhgade (luka peah) harus segera diobati, karena kerusakan puting susu merupakan ported entree dan dapat menimbulkan mastitis. Air susu yang menjadi kering merupakan kerak dan dapat merangsang kulit sehingga timbul enzema, maka sebaiknya putting susu diberikan dengan air yang telah dimasak, tiap kali sebelum dan sesudah menyusukan bayi, rhagade diobati dengan salep penicillin, lanolin, dll.
Pembengkakan payudara dan pengeluaran ASI
Apabila pada hari ke 3-5 payudara membengkak akibat bendungan ASI lakukan.
a. Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selam 5 menit
b. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
c. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting susu menjadi lunak
d. Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengan tangan
e. Letakkkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
·      Partum lochia
Lochia adalah cairan yang keluar dari vagina pada masa nifas yang tidak lain adalah secret dari rahim terutama luka plasenta. Pada 2 hari pertama, lochia berupa darah disebut lochia rubra, setelah 3-7 hari merupakan darah encer disebut lochia serosa dan pada hari ke 10 menjadi cairan putih atau kekuning-kuningan yang disebut lochia alba. Lochia berbau amin dan lochia yang berbau busuk menandakan adanya infeksi. Kalau lochia berwarna merah setelah 2 minggu ada kemungkinan ketinggalnya sisi plasenta atau karena involusi yang kurang sempurna yang sering disebabkan retrolexio uteri. Pengeluaran lochia menunjukkan keadaan yang abnormal seperti:
- Pendarahan berkepanjangan
- Pengeluaran lochia tertahan
- Rasa nyeri yang berlebihan
- Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber pendarahan
- Terjadi infeks intrauterine
Keadaan patologis (abnormal) memerlukan penanganan.
Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan tempat tidur perlu dijaga kebersihannya, closet harus diperhatikan untuk menghidarkan terjadinya errors infeksi, error infeksi ini juga dapat terjadi:
- Perawat tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan tindakan
- Perawat sedang sakit, misalnya sedang batuk, pilek, atau sakit kulit
- Kebersihan alat keperawanan yang digunakan harus asepsis dan anseptis
       2. Perawatan Perineum
Bila sudah buang air besar atau buang air kecil perineum harus dibersihkan secara rutin. Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sehari sekali. Biasaya ibu akan takut akan jahitan yang lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak dibersihkan atau tidak dicuci. Cairan sabun yang hangat atau sejenisnya sebaiknya dipakai setelah ibu buang air kecil atau buang air besar. Sesudah atau sebelum mengganti pad harus cuci tangan dengan larutan desinfektan atau sabun. Ibu perlu diberitahu cara mengganti pad yaitu bagian dalam jangan sampi terkontaminasi oleh tangan. Cara memakaikannya yaitu dari depan ke belakang. Pada yang kotor harus segera diganti paling sedikit 4 hari sekal

  Penanganan kebersihan diri
  • a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
  • b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang, baru kemudian dibersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan pada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil/besar.
  • c. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali sehari, kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
  • d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air, sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
  • e. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari dari menyentuh luka.
3) Langkah Menjaga Kebersihan
Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar:
  • Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis BAK dan BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
  • Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptik karena dapat berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan saksama.
  • Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
  • Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila seperti itu caranya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut tersebut sudah dinodai darah dan kotoran? Berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembap dan kotor.
  • Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tak nyaman.
  • Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter.



 
BAB III
KESIMPULAN


Kebersihan diri adalah  suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kebersihan diri merupakan langkah awal memwujudkan kesehatan diri. Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan juga terutama kebersihan diri ibu. Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.











DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Saleha, Sitti.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=05255&rubrik=kecil
http://sekuracity.blogspot.com/2009/02/perubahan-fisiologis-pada-masa-nifas.html
http://yahooanswers.com

2 komentar: