Senin, 04 Juni 2012

ASUHAN KEBIDANAN BAYI SEHAT DENGAN IMUNISASI BCG DAN DPT di RB JUWANGI BOYOLALI

ASUHAN KEBIDANAN BAYI SEHAT DENGAN IMUNISASI BCG DAN DPT
DI KLINIK / RUMAH BERSALIN MEDIKA
JUWANGI BOYOLALI




di susun oleh:
NUR ANNAFI
(10.03.148)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN 
POLTEKKES BHAKTI MULIA 
SUKOHARJO

2012
 

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit : Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis B dan untuk mencegah  penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.

B.  Tujuan
a.    Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek lapangan, diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan bayi dengan imunisasi BCG.
b.    Tujuan khusus
1.    Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data.
2.    Mahasiswa mampu memberikan analisa data untuk menentukan diagnosa.
3.    Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial.
4.    Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera.
5.    Mahasiswa mampu menyusun rencana askeb berdasarkan diagnosa.
6.    Mahasiswa mampu melaksanakan askeb sesuai rencana yang dibuat.
7.    Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil askeb yang telah dilaksanakan.









BAB II

TINJAUAN TEORI

1.     Imunisasi

A.  Pengertian
Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

B.  Tujuan
     Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit :
     a.  Poliomyelitis (kelumpuhan).
     b.  Campak (measles)
c.  Difteri (indrak)
     d.  Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari)
     e.  Tetanus
     f.   Tuberculosis (TBC)
     g.  Hepatitis B
Dan untuk mencegah  penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.

C.  Manfaat
          a.  Manfaat untuk anak
     Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
              b.  Manfaat untuk keluarga
   Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong keluarga kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan menjalani masa kanak-kanak dengan aman.
              c.  Manfaat untuk negara
            Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara dan memperbaiki citra bangsa Indonesia diantara segenap bangsa didunia.

D.  Macam Vaksin dan Cara Pemberian
a.    Vaksin Polio
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah vaksin hidup (yang telah diselamatkan) vaksin berbentuk cairan. Kemasan sebanyak 1 cc / 2 cc dalam 1 ampul.
b.    Vaksin Campak
     Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Sebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest). ‘’Disebut beku kering oleh karena pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan vaksin tersebut kemudian mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam. ‘’
c.    Vaksin BCG
     Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri atau vaksin beku kering seperti campak berbentuk bubuk.
     Vaksin BCG melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh Calmett Guerint.          Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. Tempat penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.
d.   Vaksin Hepatitis B
     Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 2,8°C.
e.    Vaksin DPT, TT, dan DT
            Terdiri toxoid difteri, baketi pertusis dan tetanus toxoid, kadang disebut “triple vaksin”. Vaksin DPT disimpan pada suhu 2,8°C kemasan yang digunakan :
            - 5 cc untuk DPT
            -5 cc untuk TT
            -5 cc untuk DT
               Pemberian imunisasi DPT, DT, TT dosisnya adalah 0,5 cc.
f.     Vaksin toxoid difteri
            Vaksin ini merupakan bagian dari DPT atau DT, difteri disebabkan oleh bakteri yang memproduksi racun, vaksin terbuat dari toxoid yaitu racun difteri yang telah dilemahkan. Vaksin difteri akan rusak jika dibekukan dan juga akan rusak oleh panas.
g.    Vaksin pertusis
            Merupakan bagian dari vaksin DPT, penyebab penyakit pertusis adalah bakteri vaksin dibuat dari bakteri yang telah dimatikan, akan mudah rusak, bila kena panas, sama seperti vaksin BCG, dalam vaksin DPT komponen pertusis merupakan vaksin yang paling mudah rusak.
h.    Vaksin tetanus
            Vaksin ini merupakan bagian dari vaksin DPT, DT atau sebagai tetanus  toxoid (TT). Tetanus disebabkan oleh bakteri yang memproduksi toxin. Vaksin terbuat dari toxin tetanus yang telah dilemahkan, tetanus toxoid akan rusak bila dibekukan dan akan rusak bila kena panas.

E.  Indikasi Imunisasi
Gizi kurang, alergi terhadap mono vaksin, misalnya makanan dan obat-obatan.

F.   Kontra Indikasi
a.       BCG                :           Sakit kulit (luka) di tempat suntikan
                                               b.       DPT 1              :           Panas lebih dari 38°C, riwayat kejang demam
c.  DPT 2,33    :   Reaksi berlebihan setelah imunisasi DPT (misalnya                                                 suhu tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran,                                                     shock).
                                               d.       DT                   :           Tidak ada
                                               e.       TT                    :           Tidak ada
                                               f.       Polio                :           Diare
                                               g.       Campak           :           Riwayat kejang demam, panas lebih dari 38°C
                                               h.       Hepatitis B      :           Tidak ada



G. Penyimpanan Vaksin, Masa Simpan dan Suhu
Vaksin
Di Prov dengan listrik sampai 3bulan
Di prov dengan listrik sampai 2 bulan
Di Puskesmas dengan listrik sampai 1 bln
Polio oral campak
- 20°C sampai – 25°C
+ 2°C sampai +8°C
DPT
DT
BCG
TT
Hep. B
+2°C sampai + 8°C

+2°C sampai +8°C


H.  Dosis, Jumlah dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping
a.       BCG      
Umur                        :       0 – 2 bln
Dosis                        :       0,05 cc
Cara                          :       Intrakutan, lengan kanan
Jumlah suntikan       :       Satu kali
Efek samping           :      
1.    Reaksi normal
Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat. Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil merah di tempat penyuntikan dengan garis tengah 10 mm.
          Setelah 2 – 3 minggu kemudian, pembengkakan menjadi abses kecil yang kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10 mm, jangan berikan obat apapun pada luka dan biarkan terbuka atau bila akan ditutup gunakan kasa kering. Luka tersebut akan sembuh dan meninggalkan jaringan parut tengah 3-7 mm.
2.    Reaksi berat
Kadang terjadi peradangan  setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam, kadang juga terjadi pembengkakan di kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini disebabkan kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang terlalu tinggi.
3.    Reaksi yang lebih cepat
Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu, ini berarti anak tersebut sudah mendapat imunisasi BCG atau kemungkinan anak tersebut telah terinfeksi BCG.
b.      DPT
               Umur                        :       2 – 11 bln
               Dosis                        :       0,5 cc
               Cara                          :       IM / SC, jumlah suntikan : 3 x
               Selang pemberian     :       Minimal  4 minggu
               Efek samping           :      
1.      Panas
Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh 1 – 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.
2.      Rasa sakit di daerah suntikan
Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.
3.      Peradangan
Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena :
            - Jumlah tersentuh
            - Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril.
            - Sterilisasi kurang lama.
            - Pencemaran oleh kuman.
4.      Kejang-kejang
                             Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas reaksi disebabkan oleh komponen dari vaksin DPT.



c.       Polio
               Umur                   :    0 – 11 bln
               Dosis                   :    2 tetes
               Cara                     :    Meneteskan ke dalam mulut
               Selang waktu       :    Berikan 4 x dengan jarak minimal 4 minggu.
               Efek samping      :   
                   Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena       ada gangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.

d.      Hepatitis B
               Umur                        :       Mulai umur 0-11 bulan
               Dosis                        :       0, 5 cc / pemberian
               Cara                          :       Suntikan IM pada bagian luar
               Jumlah suntikan        :       3 x
Selang pemberian     :        3 dosis dengan jarak suntikan 1 bulan dan 5 bulan.
               Efek samping           :       tidak ada

e.       Campak
               Umur                   :    9-11 bulan.
               Dosis                   :    0, 5 cc
               Cara                     :    Suntikan secara IM di lengan kiri atas
                                                         Jumlah suntikan   :    1 x dapat diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin lain       tapi tidak dicampur dalam 1 semprit.
               Efek samping vaksin campak  : panas dan kemerahan.
                   Anak-anak mungkin panas selama 1 – 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan,     kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan. .
f.     Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksin
Pemberian Imunisasi
Selang Waktu
Umur
BCG
1 x

0 – 2 bulan
DPT
3 x (1, 2, 3)
4 mgg
2 – 11 bulan
Polio
4x (1, 2, 3, 4)
4 mgg
0 – 11 bulan
Campak
1 x

9 – 11 bulan
Hep. B
3 x (1, 2, 3)
4        mgg
0 – 11 bulan

2.    Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
Adalah aktivitas / intervensi yang dilakukan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau permaslahan khususnya bidang KIA / KB

1.      Pengkajian
Merupakan langkah awal dan komponen terpenting dalam memberikan asuhan kebidanan.
A.    Data Subjektif
1.      Identitas
a)      Bayi
        Nama bayi
        Tempal, tanggal lahir
        Umur
        Jenis kelamin

b)      Orang tua
-    Nama ibu

-    Nama ayah
-    Umur

-    Umur
-    Suku / Bangsa

-    Suku / Bangsa
-    Agama

-    Agama
-    Pendidikan

-    Pendidikan
-    Pekerjaan

-    Pekerjaan
-    Alamat

-    Alamat

2.      Keluhan utama
3.      Riwayat penyakit sekarang
4.      Riwayat penyakit keluarga
5.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
6.      Riwayat imunisasi yang lalu
7.      Pola aktifitas sehari-hari
a)    Pola nutrisi
b)   Pola aktivitas
c)    Pola eliminasi
d)   pola istirahat
e)    Personal hygiene
B.     Data Obyektif
1.     Pemeriksaan umum
a.         Keadaan umum
b.        Suhu
c.         Pernafasan
d.        BB
e.         Nadi
2.     Pemeriksaan fisik
a.         Kepala
b.        Mata
c.         Telinga
d.        Mulut
e.         Hidung
f.         Leher
g.     Dada
h.     Ekstremitas
i.      Genetalia

C.     Diagnosa Masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

D.    Mengidentifikasi Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa / masalah potensial yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan

E.     Tindakan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien

F.      Intervensi
Dalam rangka ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi / diantisipasi.

G.    Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan efisien dan aman.

H.    Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dan asuhan yang tidak diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa dan masalah.













BAB III
KASUS (ASUHAN KEBIDANAN)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI A
UMUR 11 HARI DENGAN  IMUNISASI BCG
DI RB MEDIKA JUWANGI

No Register                 : 527
Tgl masuk                    : 20 Februari 2012                   Jam : 07.30 WIB

              I.          PENGKAJIAN
Tanggal         : 20 Februari 2012                   Jam : 07.30 WIB

A.         DATA SUBYEKTIF

BIODATA


Nama Bayi/Balita
Umur
Jenis Kelamin

Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan/penghasilan
Suku/Bangsa
Alamat
No.telp/ Hp
: By A
: 11 hari
: Perempuan
IBU
: Ny D
: 21 tahun
: Islam
: SMP
: IRT
: Jawa/Indonesia
: Ledok
: -



AYAH
: Tn P
: 25 tahun
: Islam
: SMP
: Swasta/ Rp 500.000,00
: Jawa/Indonesia
: Ledok
: -

1.      Alasan datang /Keluhan utama : Ibu mengatakan ingin mengimunisasi bayinya dan pada saat ini bayinya dalam keadaan sehat



2.      Riwayat Kelahiran
  1. Lahir tanggal               : 9 Februari 2012
  2. Jenis persalinan           : spontan
  3. Penolong                     : Bidan, di RB Medika
  4. BB waktu lahir            : 4100 gr          PB : 53 cm                  LK : 34 cm
                                                            LD :     37 cm              LILA : 10 cm
  1. Komplikasi
-          Ibu             : Ibu mengatakan tidak terjadi komplikasi padanya saat persalinan
-         Janin         : Ibu mengatakan saat persalinan tidak terjadi komplikasai pada bayinya
  1. Laktasi                        : Ibu mengatakan proses laktasi berjalan lancar

3.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat kesehatan anak
- Penyakit yang lalu                : Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit     
                                                 sebelumnya
- Pernah dirawat di                 : Ibu mengatakan anaknya belum pernah dirawat
- Lama perawatan                   : Ibu mengatakan anaknya tidak pernah dilakukan                                                      perawatan
- Pernah di operasi di              : Ibu mengatakan anaknya tidak pernah dioperasi
b.      Riwayat kesehatan keluarga   : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang                                                   mempunyai riwayat penyakit seperti jantung,                                                            hipertensi, diabetes mellitus, TBC, dll
4.      Riwayat Imunisasi
Jenis
Imunisasi
Pemberian ke / Tgl Pemberian
I
II
III
IV
BCG
20 Feb 2012



HB 0
9 Feb 2012



Polio




DPT Combo




Campak




5.      Pola Kebutuhan Sehari-hari

Kebutuhan
Keluhan
Nutrisi :
-          Makan : belum
-          Minum : ASI diberikan sesuai kebutuhan bayi

Tidak ada
Tidak ada
Eliminasi :
-          BAK : 9-10 kali/hari
-          BAB : 2-3 kali/hari

Tidak ada
Tidak ada
Istirahat :
-          Tidur siang : ± 7 jam
-          Tidur malam : ±5 jam

Tidak ada
Tidak ada
Aktifitas : aktifitas bayi baik/aktif, reflek baik

Tidak ada
Personal Hygiene :
-          Mandi 2 kali/hari
-          Ganti pakaian 2 kali/hari


Tidak ada
Tidak ada

6.      Data Sosial budaya
  1. Pandangan keluarga terhadap kesehatan        : keluarga pasien menganggap kesehatan                                                                      adalah hal yang sangat penting yang                                                                          harus dijaga
  2. Keadaan lingkungan                                       : ibu mengatakan lingkungan sekitar                                                                             rumahnya bersih
  3. Anak di asuh oleh                                           : ibu mengatakan anaknya diasuh oleh                                                                        orang tua dan keluarga

7.      Data Perkembangan :
Tidak ada



  1. DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Fisik Umum
a.    Keadaan umum      : Baik
b.   Kesadaran               : Composmentis
c.    Tanda Vital             : Nadi = 140 kali/menit           R =32 kali/menit         S = 36 ºC
d.   BB                          : 4100 gram     PB/TB = 53 cm

2.      Pemeriksaan Fisik Khusus
a.       Kepala                   : rambut hitam tipis, kulit kepala bersih
b.      Muka                     : bersih, kulit tidak kisut
c.       Mata                      : simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak pucat
d.      Telinga                  : simetris, tidak ada benjolan abnormal, daun telinga normal
e.       Hidung                  : bersih, tidak ada benjolan abnormal
f.       Mulut                    : bersih, bibir dan langit-langit normal, reflek hisab baik, tidak                                    ada kelainan
g.      Leher                     : tidak ada pembesaran vena jugularis
h.      Dada                     : simetris, mtidak ada tarikan dinding dada
i.        Abdomen              : tidak kembung
j.        Tali pusat               : sudah lepas, bersih
k.      Punggung              : tidak ada kelainan
l.        Extremitas             : reflek baik, jari lengkap
m.    Genetalia               : tidak ada kelainan
n.      Anus                      : berlubang, tidak ada kelaianan

3.      Pemeriksaan Penunjang          : Tidak ada


I.       INTERPRETASI DATA DASAR
Tanggal : 20 Februari 2012                                                           Jam : 07.35 WIB
  1. Diagnosa :
By A usia 11 hari dengan imunisasi BCG



Dasar    :
S :  -     Ibu mengatakan bayinya bernama A
-          Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 9 Februari 2012
-          Ibu mengatakan ingin mengimunisasi bayinya dan saat ini bayinya dalam keadaan sehat
O : -     Keadaan Umum : Baik
-          Kesadaran          : Composmentis
-          BB : 4100 gram
-          PB : 53 cm
-          S    : 36 ºC      
-          N   : 140 kali/menit
-          R   : 32 kali/menit

  1. Masalah :
            Tidak ada
Dasar :
            Tidak ada

  1. Kebutuhan :
            Tidak ada

II.    DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL DAN TINDAKAN ANTISIPASI
Tanggal : 20 Februari 2012                                               Jam : 07. 35 WIB

  1. Diagnosa potensial :
Tidak ada

  1. Dasar :
Tidak ada

  1. Tindakan antisipasi :
Tidak ada


III. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Tanggal : 29 Februari 2012                                               Jam : 07. 36 WIB
Tidak ada

IV. PERENCANAAN
Tanggal : 20 Februari 2012                                               Jam : 07. 36 WIB
1.    Lakukan pemeriksaan terhadap bayi
2.    Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
3.    Beritahu KIE pada ibu tentang imunisasi BCG
4.    Posisikan bayi
5.    Siapkan dan lakukan imunisasi
6.    Beritahu ibu efek samping dari imunisasi BCG
7.    Beritahu ibu untuk lakukan kunjungan ulang dan melakukan imunisasi berikutnya
8.    Dokumentasikan hasil tindakan

V.    PELAKSANAAN
Tanggal : 20 Februari 2012                                               Jam : 07. 39 WIB
1.    Melakukan pemeriksaan terhadap bayi, dimulai dengan menimbang BB, mengukur panjang badan, suhu, nadi, dan pernapasan bayi
2.    Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
3.    Memberi KIE kepada ibu tentang imunisasi BCG yaitu untuk memberi kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit Tuberculosis (TBC)
4.    Memposisikan bayi dengan membebaskan area yang akan disuntikkan vaksin BCG
5.    Mempersiapkan imunisasi BCG dan melakukan imunisasi dengan memberikan vaksin BCG 0,5 ml yang diinjeksikan secara intracutan (IC) di 1/3 lengan atas
6.    Memberitahu ibu efek samping dari imunisasi BCG, yaitu panas setelah imunisasi dan akan hilang 1-2 hari dan rasa sakit diarea suntikan yang sedikit kemerahan dan bengkak
7.    Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan melakukan imunisasi berikutnya, satu bulan lagi sesuai jadwal imunisasi dasar lengkap
8.    Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan dalam buku KIA



VI. EVALUASI
Tanggal: 20 Februari 2012                                                Jam : 07.40 WIB
1.      Telah dilakukan pemeriksaan awal pada bayi meliputi BB, PB, Suhu, Nadi, dan Pernapasan
2.      Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayinya
3.      Ibu sudah mendapat KIE mengenai imunisasi BCG
4.      Imunisasi BCG telah diberikan
5.      Ibu sudah mengetahui efek samping dari imunisasi BCG
6.      Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang satu bulan lagi dan melakukan imunisasi selanjutnya sesuai jadwal imunisasi




Juwangi, 20 Februari 2012
Mahasiswa


(NUR ANNAFI)


Pembimbing lahan / CI                                                                    pembimbing akademi



(SUMARNI. Amd.Keb)                                                       (RENATA SANOMI P. SST)







BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
     Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada By. A dengan imunisasi BCG di Klinik / RB Medika Juwangi , dapat ditarik kesimpulan :
     Ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercle bacili yang hidup di dalam darah. Itulah mengapa, agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkanlah jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, yaitu vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin).
     BCG cukup diberikan 1 kali saja pada umur 0 -  2 bulan, tak perlu diulang (booster). Sebab, vaksin BCG berisi kuman hidup sehingga antibodi yang dihasilkannya tinggi terus. Berbeda dengan vaksin berisi kuman mati, hingga memerlukan pengulangan. Diberikan 1/3 lengan kanan atas sebanyak 0,05 cc secara intracutan (IC)

B.      Saran
·         Bagi petugas
Meningkatkan peranan bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pengajar kebidanan lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Bidan meningkatkan kerjasama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.
·         Bagi klien
Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik dari klien dalam usaha memecahkan masalah klien.
·         Bagi pendidikan
Supaya lebih memperhatikan mahasiswa ditempat praktek. Berusaha membimbing semua kelompok.
·         Bagi lahan praktek
Mempertahankan pelayanan yang sudah dan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien.

1 komentar: